Assalamu'alaikum sahabat semuanya ... senang rasanya jika jaringan internet saya lancar kembali seperti, sehingga saya dapat mencorat coret kembali blog eplus ini ... ^_^
Seringnya permintaan dari pembaca mengenai pembuatan antena yang baik. Maka, kesempatan kali ini saya akan membahas seputar antena vertikal 5/8 ...
Dalam perakitan sistim pemancar FM , antena merupakan komponen yang sangat vital untuk memperoleh daya pancar yang maksimal. Jika di ibaratkan sound system maka percuma amplifier yang bagus jika speaker tanpa box atau speaker kualitas buruk ... benar tidak statement saya sahabat?
yuuk simak ...
Dalam perakitan antena vertikal 5/8 maupun 2x5/8 atau 3x5/8 baik model hutler maupun ring0 maka unsur yang perlu di perhatikan yaitu 2 macam : antena dan kabel coaxial
Kabel dan antena adalah komponen yang saling mempengaruhi. kenapa dibilang saling mempengaruhi??
jawabanya adalah jika kabel dan antena sudah di set di 90Mhz (misalnya) maka jika salah satu dari komponen tersebut (yaitu antena atau kabel) salah satunya dirubah maka akan mempengaruhi nilai SWR (kualitas daya pancar).
cara gamblangnya jika
antena + kabel = bernilai 50 ohm
maka jika antena di dirubah maka nilai 50 akan berubah
jika kabel di rubah maka nilai 50 akan berubah ..
namun bisa juga jika nilai antena dikurangi dan nilai kabel di tambahkan maka nilai 50 akan tetap.
seperti inilah hubungan antara keduanya.
Sudah pasti dalam pembuatan sistim antena yang baik adalah kabel yang di sesuaikan dengan frekeuansi kerjanya (kabel yang di DIP), dan antena yang disesuaikan pada antena kerjanya.
Jika kabel di set di 90Mhz dan antena diset di 90Mhz (Match). maka jika sewaktu waktu terjadi kerusakan dari salah satu komponen tsb (antena atau kabel) misalkan saja kabel (ganti kabel) maka tinggal ganti kabel antena yang di set di 90 Mhz sudah pasti antena + kabel akan match. tidak perlu merubah antena.
Kabel yang tidak disesuaikan di DIP di frek kerjanya (misalkan saja kabel anda yang pendek, jika hendak di dip maka semakin pendek) padahal di dip itu paling hanya terpotong 1/2 lamda hehe ..
bisa juga membuat sistem antena+ kabel yang Match (misal di 90 Mhz) .. namun kedudukannya pasti antena tidak di 90 Mhz dan kabel juga tidak di 90Mhz ... namun perpaduannya menghasilkan Match di 90 Mhz.
Berikut adalah Cara meng DIP Kabel
Nah yang perlu di perhatikan disini adalah kabel jamper .. dalam peng DIP kabel alangkah baiknya juka kabel jamper di sesuaikan dengan frek kerja .. mintalah tolong teman anda yang mempunyai alat analyzer untuk membuatkan kabel jamper sesuai frek kerja yang ingin anda gunakan. biasanya panjang sekitar 1/4 lamda dari frekuwensi kerja ...
Untuk conector T usahakan model langsung seperti gambar di atas...
Merancang Antena Pemancar FM dengan baik dan Tepat II
He...he...mas Ridho DIP kablenya gmn caranya , sampai tuntas baru menginjak antenanya ya.
ReplyDeleteTksh sy senang membaca blok anda.
terimakasih atas kunjungannya di blog saya mas ... ya mas .. sabar sebentar ya mas ... :)
Deletecepat disambungnya mas, g sabar nih. habis setelah pemancar jadi saya selalu di buat pening dgn masalah antena. edisi belajar nih...
ReplyDeletesiap mas Lessai ..
DeleteMaaf pak saya mau tanya,. Antena analyzer selain untuk matching antena apakah juga bisa di gunakan untuk DIP kabel,.?
ReplyDeleteTrimkasih
sangat bisa mas, dan lebih akurat. jika menggunakan antena analizer semisal MFJ maka kita tidak perlu menggunakan exciter, karena di dalam analizer tersebut sudah terdapat pembangkit gelombang (generator frekuwensi) sehingga langsung dihubungkan dengan conector T, dummyload dan kabel yg hendak di dip.
DeleteAssslkm mas Ridho, sedikit sharing saja... Ini dua perbedaan pendapat antara kabel yang perlu di macth dan tidak. Karena prinsipnya kabel adalah media penghubung dimana antenna adalah bebannya. Yang seharusnya match adalah antenna itu sendiri. Kebetulan teman pernah melakukan testing mengganti kabel heliax tanpa melakukan matching dan hasilnya sama saja. Kemudian testing dilanjutkan dengan penggatian type kabel ke rg8, hasilnya sama juga, swr tetap dalam ukuran sama rationya. Ini apakah wajib melakukan prosedur diatas? mohon saran.
ReplyDelete